Palembang – Sejumlah 69 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Mengikuti KKN mandiri di Daerah Sako Palembang. Senin 18 Februari 2019.
HUMAS-PGMI UIN RF — Bertempat di gedung pemerintahan Sako Palembang, kegiatan ini dihadiri oleh camat beserta jajarannya dan WD 2 FITK Drs. H. Tastin, Kaprodi dan sekprodi PGMI serta dosen-dosen PGMI. Dalam sambutannya, kaprodi PGMI, Dr. Hj. Mardiah Astuti berharap kegiatan ini bukan seremonial saja dan bukan sekedar formalitas yang tercantum dalam agenda kepanitian melainkan suatu momen untuk saling mengingatkan terhadap tugas-tugas dan kewajiban masing-masing pihak yang akan segera diemban, yakni tugas dan kewajiban para supervisor/dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang akan memberikan arahan konsepsional dan praktis, tugas dan kewajiban para mahasiswa yang akan melaksanakan aturan-aturan penyelenggaraan KKN beserta konsekuensi-konsekuensi aturan tersebut, serta yang paling utama adalah tugas dan kewajiban para mahasiswa peserta KKN, baik secara individual maupun berkelompok.
Penyerahan disampaikan oleh WD 2 FITK, Drs. H.Tastin, M.Pd.I. Beliau meminta para mahasiswa KKN yang akan segera mengabdi di masyarakat yaitu bersama merajut konsep pembangunan, mendarmabaktikan diri melalui pengetahuan yang dimiliki, guna memajukan dan menyejahterakan daerah. Beliau juga meminta peserta KKN dapat mampu membangun peradaban, dengan menggerakkan masyarakat untuk berperadaban yang tinggi melalui kompetensi IPTEK dan IMTAK.
Camat Sako secara langsung menerima para mahasiswa KKN ini. Beliau berharap para mahasiswa KKN UIN dapat menempatkan diri sebagai fasilitator dan pengarah masyarakat (agent of social direction) yang bermitra dengan pemerintah setempat, baik desa maupun kelurahan, dalam mengimplementasikan berbagai program pemerintahan yang tengah dilaksanakan.
Lebih lanjut dikatakannya Pemerintah kecamatan Sako sepenuhnya menyadari masih adanya kesenjangan antar wilayah, khususnya terkait laju pertumbuhan dan pembangunan antar wilayah. Untuk wilayah kesenjangan terjadi karena masih terbatasnya sarana dan prasarana dasar masyarakat seperti fasilitas pendidikan, pemukiman, air bersih, sanitasi dan transportasi. Sedangkan untuk wilayah ini kadang masih banjir disebabkan kurangnya jaringan jalan, drainase dan sanitasi, air bersih, sampah. Selain itu, dapat pula diadakan penyediaan ruang pendidikan dan keagamaan . Oleh sebab itu, KKN ini sebagai jalan menuju percepatan kemajuan.
Adapun misi yang saat ini tengah diupayakan termuat dalam beberapa gagasan yaitu memantapkan reformasi birokrasi untuk rakyat, meningkatkan sumber daya manusia yang berkompeten, meningkatkan pembiayaan pembangunan daerah, meningkatkan pengelolaan ekonomi dan pendidikan untuk percepatan transformasi struktur ekonomi daerah, meningkatkan keterpaduan pembangunan infrastruktur menuju daya saing daerah, meningkatkan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan, serta meningkatkan partisipasi orang tua dalam pembangunan serta penguatan pendidikan anak.
Untuk itu, para mahasiswa peserta KKN Prodi PGMI diminta dapat bersinergi dengan program-program pemerintah yang tengah dan telah berjalan. Terobosan Prodi PGMI beserta jajarannya ini patut diapresiasi oleh semua pihak terutama oleh para mahasiswa peserta KKN agar para mahasiswa semua mampu untuk unjuk kinerja, menonjolkan kompetensi keilmuan masing-masing secara praktis sekaligus berdampak positif bagi kemaslahatan masyarakat di Sako dan memiliki dampak balik yang signifikan. (Hn/Af)