Pada Wisuda ke-74 nilai tertinggi diraih oleh lulusan Strata 1 diraih oleh Susi Mahmudah dengan IPK 3.97 dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Lulusan Strata 2 diraih oleh Oki Safitri Menghayati dengan IPK 3.83 dari Program Magister Fakultas FEBI dan Lulusan Strata 3 diraih oleh Erman dengan IPK 3.83 dari Program Pascasarjana.
Dalam sambutannya Rektor UN Raden Fatah Prof. Dr. Nyayu Khadijah S.A.g, M.Si mengatakan bahwa “setelah lulus, banyak tantangan yang akan dihadapi. Tantangan itu tidak akan bisa diselesaikan jika hanya mengandalkan kemampuan akademik. Kemampuan akademik perlu ditunjang dengan ketrampilan (skill) yang dibutuhkan dalam bekerja. Laporan berjudul “The Future of Jobs” yang dipublikasi oleh World Economic Forum dengan melakukan survey ke 350 eksekutif di 9 industri di 15 negara ekonomi terbesar di dunia merumuskan 10 keterampilan yang dibutuhkan agar berhasil yaitu pemecahan masalah yang rumit (complex problem solving), berpikir kritis (critical thinking), kreativitas, manajemen manusia, koordinasi dengan orang lain, kecerdasan emosional, pengambilan keputusan, orientasi layanan, negosiasi, dan cognitive flexibility,” pungkasnya.
“Marilah kita bulatkan tekad dan teguhkan niat untuk secara bersama selalu bahu-membahu dalam memperkokoh UIN Raden Fatah ini sehingga mampu berkontribusi maksimal dalam proses pendidikan dan pencerdasan seluruh anak bangsa, serta dalam proses pembangunan bangsa dan negara Indonesia yang kita cintai ini. Semoga Allah SWT melimpahkan pada kita semua hikmah dan kebijaksaan, serta kekuatan dan kesabaran, dalam upaya mencapai apa yang telah kita citakan,” harapnya.
Sementara itu Wakil Menteri Agama RI Bapak Zainut Tauhid Sa’adi dalam sambutannya mengatakan bahwa “pembelajaran saat ini dilakukan secara online untuk itu sekiranya kita memperhatikan learning manajemen sistem sehingga pembelajaran yang dilakukan akan menjadi seimbang. Jangan sampai terjebak pada proses pembelajaran yang hanya berupaya memperoleh gelar semata tanpa diimbangi dengan kompetensi dan skill yang memadai,” ujarnya.
“Jika Perguruan Tinggi tidak melakaukan kontrol dan mutu kualitas alumninya maka akan berdampak pada Pergururan Tinggi itu sendiri. Hal ini dikarenakan bahwa salah satu instrumen penilaian dalam akreditasi Institusi berdasarkan daya serap kerja alumni. Untuk itu sangatlah tepat jika dikatakan kualitas Perguruan Tinggi dapat dilihat dari kualitas para alumninya. Para pimpinan UIN Raden Fatah untuk segera mendesain dan mengimplementasikan kampus merdeka belajar berkerjasama dengan PTK, PTU, dan lembaga yang bereputasi nasional dan Internasional sehingga kompetensi alumni semakin baik dan berkualitas. Kepada para wisudawan/ti untuk terus berkiprah memberikan kontribusi secara nyata dan memberikan solusi bagi setiap persoalan-persoalan di masyarakat karena nama almamater akan terus dibawa dimanapun dan kapanpun,” pungkasnya.
